Sejarah ” HAJI PURWA (BRATALEGAWA) “

By aktualid - Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:56 WIB | Views

HAJI PURWA (BRATALEGAWA)

Bratalegawa adalah putra Prabu Bunisora dari Kerajaan Sunda Galuh bersatu (berkuasa 1357-137). Ia juga merupakan sepupu dari Dyah Pitaloka Citraresmi, putri Galuh yang gugur dalam insiden Perang Bubat antara kerajaan Galuh dan Majapahit di tahun 1357. Bunisora menggantikan kakaknya yang bernama Prabu Maharaja Linggabuana (berkuasa 1350-1357), yang juga gugur saat terjadi insiden Perang Bubat. Dikarenakan anak Linggabuana, Anggalarang, masih sangat muda saat Linggabuana gugur, takhta kerajaan Galuh dipegang sementara oleh Bunisora sampai ia menyerahkan takhta kembali kepada keponakannya.

Bratalegawa hobinya berdagang, ia suka sekali berdagang ke luar negeri. Sebagai seorang saudagar, Bratalegawa banyak melakukan perjalanan perdagangan ke luar daerah Nusantara. Ia mulai mengenal Islam saat melakukan perjalanan ke India (Kesultanan Delhi), di mana ia mulai berinteraksi dengan para pedagang Arab yang juga berdagang di sana. Ia lalu masuk Islam dan menikah dengan seorang muslimah dari Gujarat bernama Farhana binti Muhammad.

Keduanya lalu berangkat ke Mekkah untuk beribadah haji, di mana Bratalegawa kemudian mengganti namanya menjadi Haji Baharudin al-Jawi.

Sebagai orang dari Galuh yang pertama kali menjalankan ibadah haji, ia selanjutnya dikenal dengan julukan haji purwa (purwa dalam bahasa sunda berarti awal-mula atau terdahulu).

Bratalegawa dan keluarganya pulang ke Kawali, ibukota Galuh di tahun 1337, di mana ia mencoba untuk menyebarkan Islam di kalangan istana. Ia mencoba untuk mengislamkan kedua saudara kandungnya, Giri Dewata dan Ratu Banawati, namun ajakannya tersebut ditolak oleh kedua saudara kandungnya.

Dikarenakan pengaruh Hindu yang masih sangat kuat di lingkungan kerajaan Galuh, Bratalegawa memutuskan untuk keluar dari Kawali dan menetap di Caruban Girang (sekarang Kab. Cirebon) yang masih bagian dari wilayah Galuh, di mana penyebaran Islam yang dilakukan olehnya di sana cukup berhasil.

Penyebaran Islam yang dilakukan oleh Bratalegawa di Caruban Girang menghasilkan terbentuknya komunitas muslim pesisir pertama di wilayah tatar Sunda, di mana Caruban Girang atau Cirebon sepeninggalnya menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah Kerajaan Sunda dan Galuh.

irsb 69

Screenshot_2023-12-04-12-56-32-12_1c337646f29875672b5a61192b9010f9
IMG-20250708-WA0013
IMG-20250708-WA0012
IMG-20230712-WA0028
IMG-20250717-WA0002
IMG-20250814-WA0003
WhatsApp Image 2025-08-13 at 21.16.29 (1)
WhatsApp Image 2025-08-13 at 21.16.30 (1)
Agu 20, 2025

Bigbang BDA PAUD/ TK se Kabupaten Kuningan ” Berkawan Dengan Alam “

Bigbang BDA PAUD/ TK se Kabupaten Kuningan ” Berkawan Dengan…

Agu 19, 2025

Pengelola Objeck Wisata Waduk Darma Rayakan Hut RI ke 80 ” Bersama kita pererat tali kekeluargaan “

Pengelola Objeck Wisata Waduk Darma Rayakan Hut RI ke 80…

Agu 18, 2025

Merah Putih Berkibar di Tugu Perjuangan: SMSI Indramayu Gelar Upacara Proklamasi dan Lomba Catur Antar Media

Merah Putih Berkibar di Tugu Perjuangan: SMSI Indramayu Gelar Upacara…

Agu 17, 2025

Kuningan Kota Angklung ” Mahakarya Pak Kucit bersama Daeng Sutigna telah membawa angklung menjadi lebih modern “

Kuningan Kota Angklung ” Mahakarya Pak Kucit bersama Daeng Sutigna…

Agu 17, 2025

NOT PON 404

Not pon 404

Agu 17, 2025

Masyarakat antusias Peringati HUT RI ke 80 ” Desa Jambar adakan upacara dengan Khidmat “

Masyarakat antusias Peringati HUT RI ke 80 ” Desa Jambar…

4dc4a25e117542ffa5b55b656ca7b83e
1714379862927
IMG-20250801-WA0089
IMG-20250801-WA0104