MENGENANG BLACK BROTHERS
Group band Black Brothers adalah ibarat Pahlawan bagi masyarakat Papua, hampir semua orang yang tinggal di Papua mengenal dan hafal dengan lagu Black Brothers.
Black Brothers dibentuk tahun 1976 yang sebelumnya bernama Iriantos dengan personil Hengky MS (gitar), Beny Betay (bas), Jochie Phiu (keyboard), Amry Tess (trumpet), Stevie MR (drum), Sandy Betay (vokal), Marthy Messet (lead vokal) dan David (saksofon) dengan Manager Andy Ayamiserba.
Meskipun Black Brothers dari pulau yang sangat jauh namun kehebatan mereka dalam bermusik tidak kalah dengan group group rock kugiran yang telah terkenal.
Sebagai Band Pendatang baru Black Brothers mampu menembus dapur rekaman dengan merilis Irian Jaya I dengan hits Kisah Seorang Pramuria yang sebelumnya dikenal sebagai lagu andalan The Mercy’s namun menurut Hengki MS lagu itu diciptakannya pada tahun 1972 ketika satu group dengan Edy Sumlang (adik dari Albert Sumlang saksofonis The Mercy’s) lalu lagu itu dibawa Edy Sumlang ke Jakarta dan kemudian direkam oleh The Mercy’s.
Black Brothers kalau dipanggung banyak memainkan musik hard rock bahkan sempat duel meet dengan SAS di Istora Senayan Jakarta tanggL 28 Desember 1976, dalam konser tersebut Black Brother membawakan lagu daerah Huambello yang diaransir kembali dengan warna hard rock dan kostum panggung mereka bukan seperti layaknya GodBless maupun SAS tapi memakai kostum khas adat papua dan sudah menjadi trade mark Black Brothers.
Seperti halnya group2 rock Indonesia pada waktu itu yang merilis album rekaman, lagu2 yang direkam menjadi pop manis demikian juga halnya Black Brothers lagu hits mereka Hari Kiamat, Derita Tiada Akhir, berirama pop manis namun sayang Black Brother pada tahun 1980 hijrah ke luar negeri.
Meskipun sudah tinggal kenangan namun lagu2 Black Brother tetap diingat dan menjadi sejarah di dunia musik Indonesia.
Irsb 69