Kuningan Menjadi Lebih Baik
Tulisan diawali dengan sebuah kata yang bernama MENJADI. Kata ini adalah
sebuah kata yang bermakna cukup luas. Jika dihubungkan dengan Negara maka ada
kalimat menjadi sebuah Negara. Jika dihubungkan dengan Bangsa maka akan
menjadi sebuah Bangsa. Jika dihubungkan dengan Indonesia maka menjadi
Indonesia.
Dan jika dihubungkan dengan sebuah daerah maka ada Kabupaten
Kuningan.
Dalam rangka menjadi itu dibutuhkan suatu pentahapan demi pentahapan dan
didalamnya ada proses yang terus menerus tiada pernah berhenti dan berakhir. Dan
apa yang terjadi ketika tahapan-tahapan itu berproses dan telah menjadi apakah itu
telah selesai?.
Ternyata TIDAK! Karena capaian-capaian yang telah menjadi tersebut tidak
stagnan melainkan tumbuh menimbulkan capaian-capaian berikutnya. Dan yang telah
menjadi itu akan berproses kembali untuk menjadi yang lain, lebih benar dan baik.
Apakah Pancasila itu ada, jawabnya ya Pancasila ADA. Tetapi belum menjadi
Pancasila sebagai kepribadian bangsa.
Apakah negara Indonesia ini ada, jawabnya ADA. Tetapi belum menjadi
sebuah bangsa yang ideal.
Apakah Kabupaten Kuningan ini ada, jawabnya ya ADA. Tetapi belum menjadi
sebuah daerah yang makmur, adil dan sejahtera.
Apakah Pilkada itu ada, jawabnya ADA. Tetapi belum paripurna sebagai wadah
dalam memperjuangkan demokrasi karena sampai saat ini Pilkada masih dimaknai
sebagai ajang konflik yang mengarah kepada perpecahan.
Proses pergantian kekuasaan melalui media Pilkada seharusnya bukan tujuan
akhir.
Tujuan utama dari proses tersebut adalah terciptanya hidup damai dan saling
menghargai di atas perbedaan yang ada. Pilkada Kuningan tahun 2024 harus
menghasilkan pemerintahan yang berintegritas.
Untuk itu dalam momen Hari Kemerdekaan ini, sebagai pengingat penting bagi
bangsa Indonesia dan masyarakat Kabupaten Kuningan khususnya untuk mengenang
kembali perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan dan kewajiban kita
mengisinya dengan pembangunan.
Adalah sangat berbahaya kalau kita tidak berhati-hati dan salah dalam memilih
calon pemimpin daerah. Karena yang nantinya akan menjadi korban pertama kali
adalah rakyat Kuningan sendiri. Untuk itu dibutuhkan sosok pemimpin yang benarbenar mau berjuang guna mewujudkan cita-cita masyarakat kuningan yang adil,
makmur dan sejahtera. Jangan sampai nasib 1,2 juta jiwa rakyat Kuningan
dipertaruhkan.
Masyarakat Kabupaten Kuningan sebetulnya sangat sederhana dalam memilih
figur pemimpin yang akan dipilih untuk menjadi Bupati Kuningan ke depan, yaitu
yang betul-betul memperhatikan rakyat, bisa memperbaiki jalan rusak serta membuat
ekonomi rakyat maju dan sejahtera
Jangan sampai kedepan ada lagi masalah gagal bayar, kasus stunting dan
kemiskinan ekstrem. Itu tidak akan terjadi jika tata kelola keuangan daerah sesuai
dengan perencanaan. Kabupaten Kuningan memiliki potensi besar untuk makmur
apabila dikelola dengan benar.
Ada ungkapan yang berbunyi : yang bisa saya mengerti adalah Esensiku, yang
bisa saya percayai adalah Eksistensiku, dan saya menjadi sebagaimana yang saya
Percayai.
Saatnya Kabupaten Kuningan berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Terbaik untuk rakyat terbaik bagi Kuningan.
Kuningan, 07 Agustus 2024
Uha Juhana
Ketua LSM Fronta