Data anomali yang muncul dari hasil survey Parameter ” Meski Tak Kenal, Masyarakat Cenderung Pilih Dian-Tuti “
Kuningan,Aktualid.net Ada fakta unik sekaligus menarik yang muncul dalam survei yang dirilis Parameter Konsultindo Research and Consulting, Rabu sore (9/10/2024), di Kedai Agra Windusengkahan. Lembaga ini menampilkan data anomali antara nilai popularitas yang tidak parallel dengan nilai elektabilitas. Popularitas dapat diartikan sebagai tingkat keterkenalan pasangan calon. Sementara elektabilitas adalah tingkat keterpilihan pasangan calon.
Data anomali yang muncul dari hasil survey Parameter nampak jelas saat membandingkan popularitas dan elektabilitas pasangan Dian-Tuti dengan Ridho-Kamdan. Dalam data tersebut pasangan Ridho-Kamdan seperti diuntungkan karena unggul dalam survei. Padahal nyatanya malah menguntungkan pasangan Dian-Tuti. Hal ini bisa dilihat antara lain dari perbandingan angka yang dihasilkan dari hasil survei.
Atas data survei tersebut, mantan ketua KPU Kuningan, Asep Z. Fauzi, menyampaikan ulasannya. Dia mengungkapkan dalam survei Parameter memang ditemukan fakta menarik. Tidak hanya menarik, tapi juga dinilai menguntungkan pasangan Dian-Tuti. Data tersebut, kata Asep, seperti mengkonfirmasi kebenaran kenaikan trend elektabilitas Dian-Tuti yang terus melesat secara signifikan dari hari ke hari, seperti yang dirilis Jamparing Research.
“Silahkan dicek, Parameter menyebutkan popularitas Dian-Tuti hanya 29,7%. Sedangkan popularitas Ridho-Kamdan mencapai 53,7%. Namun nyatanya elektabilitas Dian-Tuti mencapai 35,1%, lebih tinggi dari nilai popularitas. Sebaliknya, elektabilitas Ridho-Kamdan di angka 43,8%, lebih rendah dari nilai popularitas,” ungkap Asfa panggilan Asep Z. Fauzi.
Data di atas, tambah Asep, menunjukan fakta di lapangan yang sulit dibantah. Bahwa jika pencoblosan dilakukan hari ini, terdapat 5,4% masyarakat yang memiliki kencederungan kuat memilih Dian-Tuti meskipun belum mengenalnya. Sebaliknya, ada 9,9% masyarakat memiliki kecenderungan kuat untuk tidak akan memilih Ridho-Kamdan, padahal sudah mengenalnya.
“Ini menunjukkan pasangan Dian-Tuti sudah ada dalam track yang bagus, di jalan shirothol mustaqim, menuju kemenangan. Trend elektabilitasnya terus melesat dari hari ke hari, sementara yang lain cenderung stagnan. Ini bukti kuat munculnya arus perubahan menuju Kabupaten Kuningan yang Dirahmati di bawah kepemimpinan Dian-Tuti untuk 5 tahun ke depan yang terus menggema di dimana-mana,” tandasnya.
Dia menuturkan, trend elektabilitas pasangan Dian-Tuti tidak lepas dari semakin membaiknya kinerja instrument pemenangan. Mulai dari partai politik pengusung, jajaran relawan baik yang teroganisir secara resmi maupun yang bersifat volunteer atau perorangan, hingga simpatisan dan pendukung lainnya. Belum lagi kekuatan silent majority yang cenderung sudah jenuh atas kepemimpinan politik di Kabupaten Kuningan.
“Kami memiliki keyakinan, tingkat ‘keimanan’ politik masyarakat terhadap pasangan Dian-Tuti akan terus menguat seiring akan dilantiknya pak Prabowo sebagai Presiden RI tanggal 20 Oktober mendatang. Itu dikarenakan Dian-Tuti diusung oleh koalisi KIM Plus yang notabene sudah berhasil memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024,” pungkasnya.
Irman / mDc
