Trias Andriana : Jika Terpilih Ketum KONI, Targetkan Bangun Dua Venue Olahraga
Target yang dicanangkan calon Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kab. Kuningan, Trias Andriana harus tinggi, di luar jangkauan dan kadang tidak masuk akal. Tidak hanya visi, misi standar. Asal menduduki tampuk kursi nomor satu di organisasi olahraga. Kalau hanya ukuran standar niscaya henya pengulangan dari kepengurusan lama.
Makanya tidak heran, apabila jajaran Pengurus Cabang (Pengcab) Wushu Indonesia Kab. Kuningan mendukung penuh pencalonannya. Atas dasar, ekepkstasi tinggi dan mereformasi mindset kepengurusan secara total. Bahwa induk organisasi olahraga ini tidak hanya berpikiran melulu tentang atlet dan dana hibah.
Tapi harus berpikir sangat luas dengan kompleksitas pembinaan olahraga prestasi yang berjenjang. Sarana prasarana olahraga Cabor minim. Tidak mampu membangun venue olahraga, tidak mampu menjadi tuan rumah pekan olahraga provinsi (Porprov). Tidak mampu menggali potensi atlet lokal, tidak mampu menyediakan kesekretariatan Cabor.
Bahkan menciptakan keekonomian olahraga yang saling mendukung untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi atlet yang sudah purna pun tidak ada. Menghadapi permasalahan yang rumit seperti benang kusut tentu harus ada terobosan baru. Pemikiran baru, segar dan bernas. Hal ini penting dipikirkan dari awal pencalonan.
Demikian rangkuman diskusi Pengurus Wushu dengan Trias Andriana. “Kita harus membicarakan dari awal tentang visi, misi yang mendorong semua pengurus bekerja keras. Memiliki inovasi, jejaring dengan BUMN, Pemerintah Pusat dan Provinsi. Selain itu secara struktural bisa berkolaborasi dengan KONI Jabar, KONI Pusat bahkan (komite olahraga Komite Olahraga Indonesia (KOI),” ungkap Solehidun Ketua BIdang Organisasi.
Untuk membangun ke arah sana, kata Solehudin, kepengurusan baru harus memiliki “superteam”. Mereka mampu bekerja spartan, bukan hanya menunggu dana hibah turun. Tapi mampu melaksanakan inovasi real bukan hanya “omon-omon” buah hasil inovasi adalah wujud nyata, bukan sekedar selembar kertas. Manfaatnya bisa dirasakan oleh atlet, penggiat olahraga, masyarakat dan pemerintah.
“Kita sudah sepaham dengan Pa Haji Trias, masuk akal atau tidak visi, misinya. Satu bisa membangun dua buah venue. Kedua, bisa mengikuti bidding atau tender tuan rumah Porprov 2030 atau 2035. Artinya kita ingin memberikan chalenge kepada calon Ketua Umum supaya bekerja. Tanpa target itu, ya percuma saja tak ada inovasi,” ucapnya.
Di tempat sama, H. Trias Andriana, menyambut baik dukungan jajaran Pengcab Wushu. Ia pun menjawab chalenge yang disampaikan. “Kemampuan menjawab chalenge bahwa dirinya bukan Superman atau pesulap. Namun demikian, bukan berarti mengabaikannya sebab chalenge itu baik, tinggal dukungan dari rekan-rekan yang punya dedikasi, loyalitas terhadap olahraga. Maka saya sepakat kalau di tubuh KONI mendatang ada superteam,” ucapnya.
“Superteam ini akan melakukan pemetaan keolahragaan termasuk nomenklaturnya, perencanaan, penyelarasan target, potensi sumber dana, usaha keekonomian. Atau bahasa legegna mah, kita mau bikin peta jalan atau roadmap olahraga di Kab. Kuningan,” pungkasnya.
Irman