Kekecewaan Rakyat pada Jokowi sudah hampir merata
Bandung,Aktuid.net Kekecewaan atas perilaku rezim Jokowi sudah merata di kalangan rakyat Indonesia. Yang belum serempak adalah langkah bersama untuk memakzulkannya. Jokowi sudah tidak dapat diharapkan atau menjadi beban berat bagi bangsa. Keparahannya sudah menjadi “common sense” bahkan Jokowi nyaris merupakan “common enemy”.
Sebab kekecewaan tentu beragam dari masalah ekonomi, budaya, hukum maupun politik. Intinya Jokowi adalah pemimpin yang buruk.
10 tahun memerintah bukan membuat bahagia rakyat tetapi menyengsarakan. Jokowi terlalu banyak bohong dan pamer diri. Terakhir sibuk untuk menggemukkan keluarga. Nepotisme.
Para agen membingkai dengan polling kepuasan. Rakyat dibodohi dengan angka kepuasan artifisial yang di up load lembaga hoax beberbayar. Menjual prestasi pembangunan proyek yang sesungguhnya tidak berguna, boros dan mangkrak. Apa urgensi IKN, Rempang atau Kereta Cepat ? Publik menduga itu hanya proyek layanan untuk kepentingan China. Maklum pemimpin kita berjiwa budak (sklaven geist).
Pemilu khususnya Pilpres yang penuh rekayasa adalah puncak dari kegiatan yang memuakan rakyat. Terbaca mulai dari pemaksaan Gibran yang melabrak norma dan etika, penyimpangan dana bansos, cawe-cawe brutal, Sirekap mesin otak atik angka, Quick Count horor, hingga penggelembungan suara spesial PSI, partai anak sendiri. Jokowi itu memang penjahat konstitusi dan demokrasi.
Pemilu khususnya Pilpres sesungguhnya memiliki tiga kategori. Pertama sebagai wujud dari pelaksanaan demokrasi. Ini idealnya. Kedua, kepura-puraan dalam berdemokrasi (pseudo-democracy). Ini kebanyakan praktek di berbagai negeri. Ketiga, sarana penguat atau peneguh oligarki. Ini yang terjadi.
sanggup untuk menahan besarnya kekecewaan rakyat yang akan menggumpal dan menggelinding dalam berbagai bentuk gerakan perlawanan.
Rezim Jokowi cukup sampai sini. Pelanjutnya hanya mewarisi kezaliman. Rakyat akan terus bergerak dan bergerak.
Ayo rakyat bergerak 1, 5, 6 Maret 2024 dan seterusnya. Kepung DPR RI. Dukung Hak Angket lalu Makzulkan dan Penjarakan Jokowi. Suara rakyat adalah suara Tuhan–Vox populi vox Dei.
Bandung,
by M Rizal Fadillah
Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Irsb69