10 Kosakata Jawa-Sunda yang Bermakna Berbeda walau Penulisannya Sama
Pada dasarnya, bahasa Jawa dan bahasa Sunda merupakan kedua bahasa yang berbeda. Dalam penggunaannya, bahasa Jawa digunakan oleh masyarakat yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan beberapa daerah di Jawa Barat seperti Cirebon dan Indramayu. Sedangkan bahasa Sunda digunakan oleh masyarakat Jawa Barat dan Banten.
Uniknya, terdapat beberapa kosakata dalam bahasa Jawa yang sama dengan bahasa Sunda yang sama dalam hal penulisan. Meskipun begitu, makna dari kosakata yang sama tersebut mempunyai makna atau arti yang berbeda. Kira-kira kosakata mana saja? Yuk, simak penjelasannya.
- “Atos” merupakan sebutan untuk kata keras dalam bahasa Jawa. Namun, dalam bahasa Sunda “atos” berarti sudah
- Kalau “amis” dalam bahasa Jawa berarti berbau anyir. Kalau dalam bahasa Sunda “amis” berarti manis
- Hujan dalam bahasa Sunda berarti “banyu”. Kalau dalam bahasa Jawa, “banyu” sendiri berarti air
- “Catur” memiliki arti angka empat dalam bahasa Jawa. Jika diartikan dalam bahasa Sunda, kata tersebut berarti omongan
- Dalam bahasa Sunda, “gembul” mempunyai arti makannya banyak. Berbeda dengan bahasa Jawa, “gembul” dapat berarti makan bersama
- Jika “kasep” dalam bahasa Jawa ialah terlambat, dalam bahasa Sunda sendiri berarti “tampan”
- “Lemes” merupakan sebutan lemas dalam bahasa Jawa. Berbeda dengan bahasa Sunda, kosakata ini berarti halus
- Jika “raos” dalam bahasa Sunda berarti enak/nikmat, dalam bahasa Jawa berarti rasa
- “Wadul” mempunyai arti mengadu atau melapor dalam Bahasa Jawa. Sedangkan dalam bahasa Sunda, “wadul” berarti bohong
- Dalam bahasa Jawa, kata “udur” mempunyai arti berdebat. Berbeda dengan bahasa Sunda yang mana “udur” berarti sakit
Nah, itu dia sepuluh kosakata dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda yang penulisannya sama tapi maknanya berbeda. Jangan sampai kamu salah mengartikan sepuluh kosakata di atas, ya. Semoga dapat menambah wawasan kamu!
Irsb 69
