PRASASTI TELAGA BATU KEDATUKAN (SRIWIJAYA)

By aktualid - Rabu, 22 Mei 2024 | 12:44 WIB | Views

PRASASTI TELAGA BATU KEDATUKAN (SRIWIJAYA)

Peran partisipatif dan desentralisasi kekuasaan, sejalan dengan konsep wilayah provinsi dalam lingkup pemerintahan modern. Datu maharaja pada masa Kedatuan Sriwijaya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang sekaligus pendiri Kedatuan Sriwijaya, dia membuat langsung kutukan dan persumpahan dalam prasasti Telaga Batu yang ditujukan bagi para pejabat yang memangku wewenang dibawahnya agar tidak melakukan penghianatan dan pemberontakan. Di daerah-daerah yang telah ditaklukan oleh Sriwijaya ditempatkan penguasa daerah semacam gubernur provinsi yang disebut datu [Cœdès Damais, 1989.]

Kedatuan Sriwijaya menggunakan sistem mandala dalam mengatur birokrasi pemerintahan, yang di mana mandala-mandala tersebut daerah otonom yang berbentuk provinsi dan dipimpin oleh seorang pemimpin yang disebut dengan datu. Datu tertinggi dalam pemerintahan yang berada pada pusat kerajaan yang disebut dengan datu maharaja. Datu yang memimpin suatu mandala dilantik oleh Datu Sriwijaya yang merupakan pimpinan tertinggi dari kedatuan. Datu tersebut akan diberikan mandat sebagai pemimpin di wilayah mandala, untuk menjaga stabilitas di wilayah mandala agar tidak terjadi pemberontakan. Sumber tertulis yang memiliki keabsahan untuk dikaji pada masa sekarang adalah sumber prasasti, dari suatu prasasti kerajaan kita dapat mengetahui kehidupan masyarakat pada masa kerajaan, struktur birokrasi sampai dengan struktur perekonomian sehingga menjadi acuan penulisan catatan sejarah di Indonesia.

Berdasarkan data prasasti yang ditemukan, yaitu Prasasti Telaga Batu yang merupakan salah satu prasasti terlengkap yang berisi mengenai kutukan-kutukan dan persumpahan yang diberikan oleh Datu Sriwijaya, terhadap pejabat pemerintahan yang tidak taat pada perintah Datu Sriwijaya dan memuat banyak mengenai struktur birokrasi yang dimiliki Sriwijaya pada masa itu. Mampu membantu dalam merekonstruksi sejarah mengenai sistem Pemerintahan Sriwijaya. Menurut Prasasti Telaga Batu yang memiliki pertanggalan abad VII M, terdapat beberapa kalimat yang menyebutkan mengenai datu dan tugasnya pada wilayah daerah otonom yang mereka tempati, pada baris ke 20 disebutkan sebagai berikut:. . .••Mereka yang kunobatkan sebagai Datu, yang melindungi dan menjaga wilayah kekuasan seperti Yuwaraja, Pratipuwaraja dan Rajakumara. Juga yang kunobatkan sebagai seorang Datu, jikalau kamu tidak tunduk dan taat atas kekuasaanku dan tidak menghormatiku, lalu bekerjasama dan bersekongkol dengan musuhmusuhku, kamu sendiri dan lainnya akan terbunuh kutukan. Transkrip Prasasti Telaga Batu dalam [Cœdès Damais, 1989.]

Konsepsi Otonomi Daerah Dalam Pola Relasi Mandala Kedatuan Sriwijaya . Dalam prasasti Telaga Batu, dapat ditarik beberapa kesimpulan penting mengenai tata nilai dan hierarki sosial dalam masyarakat pada masa itu. Salah satu poin utama adalah bahwa seorang datu memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan melindungi wilayah kekuasaannya, serta untuk mematuhi perintah datu maharaja yang merupakan otoritas tertinggi. Kepercayaan dalam kutukan bagi mereka yang berkhianat atau bersekutu dengan musuh menunjukkan betapa pentingnya loyalitas dalam struktur pemerintahan dan hierarki sosial pada periode tersebut.

Dalam konteks ini, pesan prasasti ini secara jelas menekankan pentingnya datu memiliki loyalitas yang kuat terhadap tingkatan hierarki pada posisi datu maharaja. Selain itu, Prasasti Telaga Batu juga memberikan wawasan tentang tingkatan sosial dan jabatan dalam masyarakat tersebut. Putra-putra datu yang dinobatkan sebagai datu, tampaknya memiliki posisi yang istimewa dalam struktur sosial. Ini mencerminkan adanya sistem keturunan atau hierarki keluarga yang kuat dalam pemerintahan dan penguasaan wilayah pada masa itu.
Kesimpulannya, prasasti ini memberikan gambaran tentang bagaimana tata nilai, loyalitas, dan hierarki sosial merupakan elemen penting dalam pemerintahan dan struktur sosial pada zaman itu, sekaligus menggambarkan kompleksitas masyarakat pada masa tersebut [Kartakusuma, 1993].

Dalam konteks Sriwijaya, hubungan yang kuat antara pusat pemerintahan kedatuan dan wilayah-wilayah di bawahnya sering disebut wilayah vasal, memiliki dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan. Politik, militer, dan budaya merupakan tiga dimensi utama dari hubungan ini Utama, Secara politis, wilayah-wilayah vasal harus menjaga hubungan erat dengan pusat untuk menjaga stabilitas politik, termasuk membayar upeti dan mengakui otoritas pusat. Sementara itu, dalam hal militer hubungan ini mencakup kewajiban pertahanan dan dukungan militer, menciptakan jaringan pertahanan yang kuat. Hubungan antara pusat dan wilayah-wilayah vasal di Sriwijaya membentuk dasar dari struktur pemerintahan yang kompleks dan memengaruhi berbagai aspek tata kelola kehidupan dalam kerajaan ini.
Dampak hubungan yang kompleks tersebut telah berlangsung hingga berabad-abad kemudian, hal ini secara signifikan membentuk karakter serta evolusi Sriwijaya. Sistem politik, militer, dan budaya yang diwariskan melalui hubungan ini menjadi elemen yang sangat penting dalam perjalanan panjang peradaban Sriwijaya. Kontribusi penting dalam pembentukan identitas dan evolusi jangka panjang Sriwijaya sebagai peradaban yang makmur. Struktur Tata Kelola Mandala Kedatuan Sriwijaya.

Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh [Kulke, 1993], ditemukan informasi menarik mengenai hierarki sosial yang ada dalam masyarakat Sriwijaya pada masa tersebut. Prasasti tersebut menjelaskan adanya dua kelas…..
…….

dari berbagai sumber/Irsb 69

Screenshot_2023-12-04-12-56-32-12_1c337646f29875672b5a61192b9010f9
IMG-20230712-WA0028
IMG-20240508-WA0064
IMG-20240616-WA0115
Okt 16, 2024

DIRAHMATI semakin luar biasa, dukungan terus mengalir kini datang dari Forum Mancing Mania Kabupaten Kuningan.

DIRAHMATI semakin luar biasa, dukungan terus mengalir kini datang dari…

Okt 16, 2024

H Dian dan anak penjual kue ” ada haru saat anak itu mendoakan semoga bapak jadi Bupati “

H Dian dan anak penjual kue ” ada haru saat…

Okt 16, 2024

DIRAHMATI kembali mendapat dukungan, kali ini datang dari infuencer Kuningan

DIRAHMATI kembali mendapat dukungan, kali ini datang dari infuencer Kuningan…

Okt 15, 2024

Tidak beretika dan memprovokasi ” Tidak layak di jadikan Pemimpin “

Tidak beretika dan memprovokasi ” Tidak layak di jadikan Pemimpin…

Okt 15, 2024

Dukungan terhadap DIRAHMATI terus mengalir kini datang dari PPIR.

Dukungan terhadap DIRAHMATI terus mengalir kini datang dari PPIR. Kuningan,Aktualid.net…

Okt 15, 2024

Cabup DIRAHMATI Blusukan ke Pasar Cilimus ” Warga Pasar antusias sambut H Dian Rachmat Y “

Cabup DIRAHMATI Blusukan ke Pasar Cilimus ” Warga Pasar antusias…

IMG-20240508-WA0072
1714379862927
Polish_20240211_045312529