Sejarah bendungan Cirata
Bendungan Cirata dibangun thn 1984-1988, sejak pertama kali beroperasi dibawah naungan PLN waduk ini berfungsi sebagai PLTA serta menjadi pengatur untuk mengalirkan air ke tiga kabupaten disekitarnya yaitu kab Purwakarta kab Cianjur kab Bandung Barat.
Seperti disebutkan Bendungan Cirata memiliki luas 43.000 hektar dengan wilayah perairan 6.200 hektar dan daratan seluas 37.000 hektar, dinobatkan sebagai bendungan paling tinggi di Indonesia, kolam air Cirata memiliki kedalaman 125 meter.
Proses pembangunan waduk Cirata ini sedikitnya mengerahkan 5000 tenaga kerja ,hal ini dilakukan dengan cara membendung aliran sungai Citarum yang memang menjadi sumber air beberapa waduk di Jawa Barat.
Bendungan Cirata membuat volume udara yang ditampung dan listrik yang dihasilkan PLTA Cirata dengan pasokan listrik yang luar biasa,tak heran jika PLTA Cirata disebut sebagai PLTA terbesar di Asia Tenggara
Karena sebanyak 2165 juta m, volume air di waduk Cirata ini menghasilkan listrik pertahun nya mencapai 1,428 gigawatt, kapasitas sebesar ini digunakan untuk menyokong kebutuhan listrik di Jawa, Madura dan Bali
Bendungan Cirata ini menjadi pusat budidaya ikan air tawar terbesar dengan jumlah karamba jg jaring apung berkapasitas produksi ikan diatas 135.000 ton lebih
Sering bergulirnya waktu waduk Cirata pun berkembang menjadi destinasi wisata dengan sejumlah spot favorit yang bisa dinikmati oleh pengunjung.
Dari berbagai sumber
red