SUKU KEI
Suku Kei adalah suku bangsa di Indonesia
yang mendiami Kepulauan Kei di Provinsi Maluku. Masyarakat suku Kei bertutur menggunakan bahasa Kei yang berfungsi sebagai basantara
bagi masyarakat di Kepulauan Kei. Populasi
suku Kei berjumlah sekitar 180.000 orang.
Orang Tanimbar Kei merupakan salah satu sub-suku Kei yang mendiami pulau Tanimbar Kei; umumnya beragama Hindu.
Orang Kei sendiri menyebut dirinya sebagai
umag Evav, umag artinya “orang” atau “manusia” dan Evav artinya “pulau babi”. Pendapat lain mengatakan bahwa “Kei” berasal dari bahasa Portugis kayos yang artinya “keras”. Mungkin dikarenakan pulau-pulau tersebut terbentuk
dari batu-batu karang dan ditumbuhi berbagai jenis-jenis kayu yang keras. Dalam catatan-catatan sejarah menunjukkan bahwa Kepulauan Kei pada masa lampau sudah pernah dikunjungi oleh pelaut asing. Bukti-bukti sejarah ini sendiri menunjukkan bahwa kepulauan ini pernah dihuni oleh manusia-manusia yang berkebudayaan sama seperti di Australia bagian utara. Ada pula sisa-sisa peninggalan manusia berkebudayaan peralihan dari daratan Asia, antara lain dengan ditemukannya nekara dan kapak upacara dari perunggu di Kepulauan Kei
Pendapat yang lebih kuat, suku Kei disinyalir mempunyai hubungan kekerabatan yang erat dengan salah satu komunitas di Bali. Hasil penelusuran sementara, diyakini nenek moyang suku Kei datang dari desa Pedawa. Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang mengatakan para peneliti dari Maluku Tenggara sangat yakin dan percaya bahwa asal usul mereka berasal dari Pedawa. Hal itu berlandaskan hikayat dan cerita rakyat yang diceritakan secara turun temurun, serta bentuk rumah adat antara suku Kei dengan warga di desa Pedawa juga sangat mirip. Dari segi arsitektur, terlihat rumah adat keduanya memiliki kesamaan diantaranya rumah adat sama-sama membelakangi jalan raya dan segenap kegiatan sehari-hari seperti beribadah dan memasak dilakukan di dalam rumah. Kemiripan lain yakni adanya kosakata tombak yang hingga kini.
sumber :
Sejarah Dunia Dan Nusantara (SDN).