Lepa Radić gadis berusia tujuh belas tahun “Keteguhan seorang gadis belasan tahun itu mengejutkan para prajurit yang terbiasa menghadapi kematian.”
Lepa Radić gadis berusia tujuh belas tahun dari Bosnia berdiri tegak di hadapan tali gantungan tanpa gentar. Tentara Jerman yang menangkapnya memberi tawaran hidup dengan syarat ia harus menyebutkan nama rekan-rekan Partisan. Dengan suara tenang Lepa menjawab, “Saya bukan pengkhianat rakyat saya. Mereka yang kalian cari akan menampakkan diri ketika mereka telah memusnahkan semua penjahat seperti kalian.”
Beberapa detik kemudian kursi ditendang dari bawah kakinya. Tubuh muda itu menggantung di depan umum namun ekspresi keberanian di wajahnya tidak pernah hilang.
Lahir pada 19 Desember 1925 di desa Gašnica Bosnia, Lepa tumbuh di tengah situasi politik yang mencekam. Sejak remaja ia sudah aktif dalam organisasi pemuda antifasis dan bergabung dengan Yugoslav Partisans, gerakan perlawanan yang dipimpin Josip Broz Tito untuk melawan pendudukan Nazi di wilayah Yugoslavia.
Awal tahun 1943 menjadi akhir perjalanannya. Dalam pertempuran di sekitar Gradina ia ditangkap oleh pasukan Jerman ketika membantu mengevakuasi warga sipil dan pejuang yang terluka. Selama interogasi ia disiksa agar mengungkap identitas rekan-rekannya namun tetap diam. Keteguhan seorang gadis belasan tahun itu mengejutkan para prajurit yang terbiasa menghadapi kematian.
Eksekusi publiknya di Bosanska Gradiška pada Februari 1943 diabadikan dalam sebuah foto yang kini menjadi simbol keberanian. Gambar itu memperlihatkan Lepa berdiri di atas kotak kayu dengan tangan terikat dan wajah yang tenang menatap penonton. Bagi dunia foto itu bukan sekadar dokumentasi perang, tetapi potret tentang bagaimana keberanian dapat menaklukkan rasa takut bahkan di ambang kematian.
Setelah perang usai pemerintah Yugoslavia menganugerahi Lepa Radić gelar People’s Hero of Yugoslavia pada tahun 1951. Namanya diabadikan di sekolah jalan dan monumen di berbagai kota bekas Yugoslavia.
Kini lebih dari delapan puluh tahun kemudian kisah Lepa Radić tetap hidup sebagai pengingat bahwa perjuangan tidak mengenal usia. Seorang gadis muda yang memilih mati demi kehormatan bangsanya meninggalkan warisan abadi bahwa keberanian sejati tidak diukur dari kekuatan fisik melainkan dari kesetiaan terhadap kebenaran bahkan ketika dunia memaksamu untuk menyerah.
Red