Cinema Lawas ” PEMBURU BERDARAH DINGIN “

“Pemburu Berdarah Dingin” mengisahkan petualangan Jack, seorang ahli bela diri yang berusaha mendalami ilmu silat di Indonesia pada tahun 1989.

Disutradarai oleh Arizal, film ini menampilkan Christopher Mitchum sebagai Jack, yang dipertemukan dengan Ida Iasha sebagai Janet, dalam sebuah kisah yang penuh dengan aksi dan intrik.

Salam film ini Christopher Mitchum sebagai Jake Carver, Mike Abbott sebagai Frank Gordon, Peter O’Brian sebagai Hope Seleck, Ida Iasha sebagai Janet, Bill Wallace sebagai Adam, Roy Marten sebagai Kapten Roy dan Atin Martino sebagai Henry

Jack datang ke Indonesia dengan tujuan yang jelas: untuk mencari micro film yang diyakini berada di tangan Bob Russel, seorang pemilik restoran.

Namun, misi Jack menjadi rumit ketika pihak lain, seperti Gordon dan Adam, ikut campur dalam perburuan tersebut. Bahkan, mereka berhasil menghilangkan Bob Russel.

Dalam upaya Jack untuk menyelamatkan sekretaris Bob Russel, dia menjadi target Gordon dan Adam.

Ditangkap dan hampir dibakar hidup-hidup, nasib Jack berubah ketika diselamatkan oleh Kapten Roy, seorang perwira Polri yang menjadi sekutu lamanya.

Ketika usaha Jack untuk mendapatkan micro film dari Bob Russel gagal, Gordon dan Adam menculik Janet, dugaan mereka bahwa micro film ada padanya.

Konflik semakin memanas ketika Jack dan Kapten Roy menyadari keberadaan Janet yang terancam.

Dalam pengejaran yang berbahaya, Jack terlibat pertarungan sengit dengan Adam di atas kereta api berkecepatan tinggi.

Rahasia masa lalu pun terkuak ketika Jack menyadari bahwa Adam adalah musuh lamanya sejak di Amerika.

Meskipun penuh dengan luka-luka, Janet berhasil diselamatkan. Dan setelah mengalahkan musuh-musuhnya,

Jack akhirnya bersatu kembali dengan Janet, yang selama ini menyimpan micro film tersebut.

“Pemburu Berdarah Dingin” bukan hanya tentang aksi bela diri, tetapi juga tentang intrik dan persahabatan yang diuji dalam situasi ekstrem.

Sebuah kisah yang menggetarkan dan tak terlupakan tentang keberanian dan cinta yang melebihi segalanya.

Red