Menjadi intelektual bukanlah soal status atau gelar, melainkan keberanian untuk bertanggung jawab atas cahaya yang kita bawa.

By aktualid - Sabtu, 27 September 2025 | 08:10 WIB | Views

Menjadi intelektual bukanlah soal status atau gelar, melainkan keberanian untuk bertanggung jawab atas cahaya yang kita bawa.

Mimbar Redaksi

Menjadi seorang intelektual bukanlah sekadar soal menguasai banyak teori atau menghafal pengetahuan yang sudah ada. Lebih dari itu, peran sejati intelektual adalah menghadirkan cahaya baru di tengah kegelapan, memberi arah pada masyarakat yang sedang kebingungan, dan menyingkap jalan ketika yang lain tersesat. Pengetahuan yang hanya diulang tanpa konteks atau ditiru tanpa keberanian untuk mengembangkan, pada akhirnya tidak lebih dari bayangan samar cahaya yang sudah redup. Intelektual dituntut untuk menjadi kreator, bukan sekadar penyalin.

Kegelapan yang dimaksud bukan hanya ketiadaan pengetahuan, melainkan juga kegelapan moral, kebingungan nilai, hingga kebuntuan dalam menghadapi perubahan zaman. Di sinilah seorang intelektual seharusnya tampil: tidak berhenti pada retorika, melainkan melahirkan gagasan yang mampu menggerakkan dan memberi arah baru. Obor yang mereka nyalakan bukan hanya berupa ide-ide besar, tetapi juga keberanian untuk berpihak pada kebenaran, meskipun hal itu tidak populer dan penuh risiko.

Namun, tugas ini tentu bukan perkara mudah. Menyalakan obor di tengah kegelapan berarti menanggung beban—kadang berupa kesepian, penolakan, bahkan ancaman. Orang yang membawa cahaya baru sering kali dianggap mengganggu kenyamanan mereka yang betah dalam gelap. Justru di situlah ujian seorang intelektual: apakah ia mampu tetap teguh pada integritasnya, atau memilih jalan aman dengan sekadar meniru terang yang sudah ada.

Ketika seorang intelektual benar-benar menjalankan perannya, dampaknya jauh melampaui dirinya sendiri. Ia bisa membangkitkan keberanian orang lain, menghidupkan harapan, serta menumbuhkan kesadaran baru di tengah masyarakat. Obor kecil yang dinyalakan dapat memicu cahaya lain bermunculan, hingga pada akhirnya kegelapan perlahan tersingkir. Sejarah menunjukkan, perubahan besar selalu diawali dari keberanian segelintir orang untuk berpikir berbeda dan menyalakan api pengetahuan.

Karena itu, menjadi intelektual bukanlah soal status atau gelar, melainkan keberanian untuk bertanggung jawab atas cahaya yang kita bawa. Dunia tidak membutuhkan lebih banyak peniru, melainkan pencipta gagasan yang berani menerangi jalan bagi yang lain. Menyalakan obor di tengah kegelapan adalah panggilan moral: agar pengetahuan tidak berhenti di kepala, tetapi menjelma menjadi cahaya yang mengubah arah kehidupan manusia menuju kemajuan dan kebijaksanaan.

*****Red

Screenshot_2023-12-04-12-56-32-12_1c337646f29875672b5a61192b9010f9
IMG-20250708-WA0013
IMG-20250708-WA0012
IMG-20250929-WA0016
IMG-20250717-WA0002
Merah Hitam Sederhana Promosi Rumah Dijual Flyer_20250930_044109_0000
IMG-20251004-WA0005
Okt 9, 2025

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis berbasis asrama yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto,

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan gratis berbasis asrama yang digagas…

Okt 9, 2025

Lepa Radić gadis berusia tujuh belas tahun “Keteguhan seorang gadis belasan tahun itu mengejutkan para prajurit yang terbiasa menghadapi kematian.”

Lepa Radić gadis berusia tujuh belas tahun “Keteguhan seorang gadis…

Okt 9, 2025

Tiga Atlet Wushu Lolos ke Porprov 2026″ Perjuangan BK Porprov kali ini cukup berat. Sebab kondisi anggaran Pengcab tidak stabil “

Tiga Atlet Wushu Lolos ke Porprov 2026″ Perjuangan BK Porprov…

Okt 8, 2025

Ade Gomes seorang vocalis “Macan Festival” Kebanggaan Kabupaten Kuningan

Ade Gomes seorang vocalis “Macan Festival” Kebanggaan Kabupaten Kuningan Perjalanan…

Okt 5, 2025

UNIKU emang UNIK ” Aksi teatrikal Lestarikan Alam ( AIR ) jadi Primadona di Carnaval Pembangunan dan Budaya HARJAD Kuningan ke 527 “

UNIKU emang UNIK ” Aksi teatrikal Lestarikan Alam ( AIR…

Okt 5, 2025

Warga PURI ASRI 3.RT.45 – 46. RW.08.Peringati Maulid Nabi ” KITA TINGKATKAN KETAQWAAN DAN SILATURRAHMI ANTAR WARRGA “

Warga PURI ASRI 3.RT.45 – 46. RW.08.Peringati Maulid Nabi ”…

4dc4a25e117542ffa5b55b656ca7b83e
1714379862927
Kuning dan Putih Modern Kop Surat Perusahaan_20251001_002647_0000.pdf_20251_20251004_192424_0000
IMG-20250801-WA0104