PJ Bupati gagal ciptakan Kuningan Kondusif ” Seabreg masalah jelang PILKADA”
Oleh : Irman Syamsul Bahri
Pemimpin Redaksi Aktualid.net
Jelang PILKADA 2024 kondusifitas harus di jaga agar masyarakat merasakan pelaksanaan pesta Demokrasi pemilihan kepala Daerah dengan damai dan aman,sehingga mampu memilih pilihan yang terbaik sesuai penilaian yang positif pada para Calon Kandidat peserta PILKADA.
Namun itu hanya di himbauan pada masyarakat belaka tidak bagi para penguasa,Penguasa dalam hal ini PJ Bupati dan PJ Sekda malah membuat gaduh suasana Birokrasi jelang PILKADA 2024.
Netralitas ASN hanya berlaku pada perangkat bawahan belaka,mereka yang berkuasa secara nyata ada keberpihakan pada salah satu Calon pserta PILKADA, Kalau kita lihat dari gerakan pertemuan di Resort Prima Bungalau 7 dan di lanjutkan pada acara tasyakuran kemenangan salah satu Anggota DPRD Provinsi dengan mengundang beberpa Kadis,Sekdis ,Kabid dan 19 Camat yang hadir pada saat itu,hal ini membuat masyarakat bertanya tanya akan Penegakan Netralitas ASN yang sebenarnya berlaku bagi siapa ?
Belum selesai polemik pertemuan itu,Hembusan akan adanya Roling dan Mutasi Jabatan di Lingkungan PEMKAB Kuningan semakin menggoyahkan pada tatanan Kinerja yang berimbas pada pelayanan Publik tidak oftimal karena ada suudzon akan adanya pembersihan kepada para pejabat yang di sinyalir Pro mantan Sekda yang saat ini maju menjadi salah satu Calon Bupati,sehingga menjadi adanya pengkotakan Birokrasi.
Belum juga reda isu Rotasi dan Mutasi kini PJ Bupati memaksakan di bukanya Open Biding Calon Sekda Kuningan,Jelas muncul reaksi antara pro dan Kontra karena jelang PILKADA yang tinggal 50 Harian lagi terkesan di paksakan untuk segera adanya Sekda Definitive,Bukannya menunggu dulu hasil pikada siapa pun pemenangnya mempunyai hak untuk mengangkat Sekda Devinitive yang sejalan kelak dalam pelaksanaan roda pemerintahan yang di pimpinnya.
Katanya Kabupaten Kuningan saat ini sedang Morat Marit dengan Anggaran,bahkan banyak program program dinas instansi yang terpaksa harus di potong bahkan di tunda,Namun ada pemaksaan promo Batik yang seakan harus Buming secara Internasional dengan memberangkatkan Istri PJ Bupati dan PJ Sekda Ke Francis selama 8 Hari lawatan,Masyarakat di buat kaget dan bertanya sampai sejauh itukah promosi Batik apa dampak manfaat bagi masyarakat dengan uang anggaran yang di hamburkan secara bebas oleh para istri pejabat dengan lawatan ke luar negeri.
PJ Bupati sepertinya Gagal dalam menjaga Kondusifitas jelang PILKADA dengan segala manuver yang membuat gaduh di lingkungan PEMKAB Kuningan serta Masyarakat secara luas yang merasakan tidak ada upaya membangun Kuningan secara merata.
Salah satu contoh bentuk kekecewaan Masyarakat yang datang dari Warga Kelurahan Cipari Kecamatan Cigugur yang menganggap penanganan sampah gagal ,sehingga salah satu warga Cipari dengan Nada Protes dan aksi Buang sampah di halaman Kantor Bupati,hal itu tamparan telak bagi PJ Bupati yang gagal membangun Kuningan.
