Daeng Soetigna, seorang guru SMP 1 Kuningan, bersama kuwu Citangtu bernama Pak Kucit, menciptakan angklung dengan tangga nada diatonis.

By aktualid - Selasa, 14 Mei 2024 | 11:29 WIB | Views

Daeng Soetigna, seorang guru SMP 1 Kuningan, bersama kuwu Citangtu bernama Pak Kucit, menciptakan angklung dengan tangga nada diatonis.

Tak banyak yang tahu, bahwa Kuningan dan musik kesenian Angklung memiliki ikatan sejarah panjang dan istimewa.

Seperti Kita ketahui bahwa angklung adalah Alat musik tradisional asli Jawa Barat yang terbuat dari tabung-tabung bambu. Sedangkan suara atau nada alat ini dihasilkan dari efek benturan tabung-tabung bambu tersebut dengan cara digoyangkan.

Sebelum dikenal saat ini, Angklung memiliki jenis nada Pentatonis. Pentatonis hanya memiliki 5 nada primer. Alat musik yang biasa dimainkan dengan nada Pentatonis ini seperti Calung, Gamelan, gambang kromo, tifa, indiokardo empat dawai dan masih banyak lainnya.

Penggunaan tangga nada Pentatonis biasanya sering kita jumpai pada lagu-lagu rakyat (folklore). Untuk jenisnya sendiri nada Pentatonik terbagi menjadi dua yaitu, Pentatonis Pelog dan Slendro.

Artinya, dulu angklung tidak bisa dimainkan bersamaan dengan musik kontemporer seperti musik Pop, Jazz ataupun rock seperti saat ini. Angklung hanya bisa mengikuti jenis nada pentatonik seperti gamelan, gambang kromo dan lain sebagainya.

Namun pada tahun 1938, Daeng Soetigna, seorang guru SMP 1 Kuningan, bersama kuwu Citangtu bernama Pak Kucit, menciptakan angklung dengan tangga nada diatonis. Daeng Sutigna, belajar membuat angklung, mulai dari memilih bambu yang tepat, sampai menyesuaikan nadanya hingga pas, kepada pak Kucit, pada masa itu.

Angklung inovasi tersebut berbeda dengan angklung pada umumnya yang berdasarkan tangga nada tradisional pelog atau salendro.

Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang mempunyai dua jarak tangga nada, yakni satu dan setengah. Jenis tangga nada Diatonis ini sering ditemukan pada musik-musik mode atau kontemporer.

Karya angklung diatonis inilah yang berhasil mendobrak tradisi, membuat alat musik tradisional Indonesia mampu memainkan musik-musik Internasional. Sepeti dalam catatan sejarah, bahwa angklung diatonis inilah yang menjadi musik pengantar makan malam pada saat Indonesia dan Belanda melakukan perjanjian Linggarjati pada masa kemerdekaan dahulu.

Namun Karena pekerjaannya, Pak Daeng Sutigna kemudian harus pindah ke Bandung dan mengembangkan angklung diatonis di sana. Sementara β€œakar sejarah” pembuatan angklung diatonis menjadi terabaikan sejak meninggalnya Pak Kucit. Tak ada penerusnya

Irman

Screenshot_2023-12-04-12-56-32-12_1c337646f29875672b5a61192b9010f9
IMG-20250708-WA0013
IMG-20250708-WA0012
IMG-20230712-WA0028
IMG-20250717-WA0002
IMG-20250814-WA0003
WhatsApp Image 2025-08-13 at 21.16.29 (1)
WhatsApp Image 2025-08-13 at 21.16.30 (1)
Agu 19, 2025

Pengelola Objeck Wisata Waduk Darma Rayakan Hut RI ke 80 ” Bersama kita pererat tali kekeluargaan “

Pengelola Objeck Wisata Waduk Darma Rayakan Hut RI ke 80…

Agu 18, 2025

Merah Putih Berkibar di Tugu Perjuangan: SMSI Indramayu Gelar Upacara Proklamasi dan Lomba Catur Antar Media

Merah Putih Berkibar di Tugu Perjuangan: SMSI Indramayu Gelar Upacara…

Agu 17, 2025

Kuningan Kota Angklung ” Mahakarya Pak Kucit bersama Daeng Sutigna telah membawa angklung menjadi lebih modern “

Kuningan Kota Angklung ” Mahakarya Pak Kucit bersama Daeng Sutigna…

Agu 17, 2025

NOT PON 404

Not pon 404

Agu 17, 2025

Masyarakat antusias Peringati HUT RI ke 80 ” Desa Jambar adakan upacara dengan Khidmat “

Masyarakat antusias Peringati HUT RI ke 80 ” Desa Jambar…

Agu 16, 2025

π—£π—¨π—‘π—–π—”π—ž π—žπ—˜π—•π—₯π—¨π—§π—”π—Ÿπ—”π—‘ 𝗗𝗔𝗑 π—žπ—₯π—œπ—§π—œπ—žπ—”π—‘ π—¦π—˜π—£π—¨π—Ÿπ—§π—¨π—₯𝗔 ” ARISE “

π—£π—¨π—‘π—–π—”π—ž π—žπ—˜π—•π—₯π—¨π—§π—”π—Ÿπ—”π—‘ 𝗗𝗔𝗑 π—žπ—₯π—œπ—§π—œπ—žπ—”π—‘ π—¦π—˜π—£π—¨π—Ÿπ—§π—¨π—₯𝗔 ” ARISE “ ​Album Arise…

4dc4a25e117542ffa5b55b656ca7b83e
1714379862927
IMG-20250801-WA0089
IMG-20250801-WA0104