KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-5 hingga abad ke-7 M.
Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah dan artefak di sekitar lokasi kerajaan, dan diketahui bahwa Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Syiwa.
Kata Tarumanagara berasal dari kata Taruma dan Nagara. Nagara artinya Kerajaan atau Negara sedangkan Taruma berasal dari kata Tarum yang merupakan nama sungai yang membelah Jawa Barat yaitu Ci Tarum.

Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 Masehi dan masa kejayaan saat pemerintahan Raja Purnawarman sebagai raja ketiga memagang kendali atas 48 kerajaan kecil, wilayah kekuasaannya dimulai dari Salakanagara atau Rajatapura hingga ke Purwalingga
Kerajaan Tarumanagara sempat dipimpin oleh 12 raja dan raja terakhir yaitu Raja Lingga warman pada tahun 669 M dimana Kerajaan Tarumanagara kemudian diteruskan oleh menantunya yaitu Tarusbawa seorang Pangeran dari Kerajaan Sunda.
Kerajaan Tarumanagara telah mempunyai hubungan diplomatik dengan negeri di India dan Cina dimana misi diplomatik paling awal sampai ke Cina pada tahun 435 M.
Sejarah Kerajaan Tarumanegara bersumber dari 7 (tujuh) prasasti yang berasal dari abad ke-5 Masehi.

Prasasti tersebut diberi nama berdasarkan lokasi penemuannya, yaitu prasasti Ciaruteun, prasasti Pasir Koleangkak, prasasti Kebonkopi, prasasti Tugu, prasasti Pasir Awi, prasasti Muara Cianten, dan prasasti Cidanghiang.
Dalam Prasasti tersebut menyebut kan nama raja yang berkuasa yaitu Purnawarman.
Sumber berita lain, berasal dari berita Cina, berupa catatan perjalanan Fa-Hien dalam buku “Fa-Kuo-Chi” menyebutkan bahwa pada tahun 414 M Fa-Hien datang ke tanah Jawa untuk membuat catatan sejarah kerajaan To Lo Mo atau Tarumanegara.
Catatan lain adalah catatan dari Dinasty Sui, tahun 528 dan 535 M dan Catatan Dinasty Tang tahun 666 dan 669 Masehi.
Inilah awal Sejarah di Pulau Jawa.