Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, menjelaskan rencana paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud terkait wajib belajar 12 tahun. Dia menyebut, Ganjar-Mahfud menyiapkan sistem pendidikan SMK yang terintegrasi dengan asrama atau boarding school yang benar-benar gratis bagi kaum miskin.
“Ada wajib belajar 12 tahun, jadi sampai SMA pendidikan menengah itu akan difasilitasi negara, salah satunya SMK yang boarding school,” kata Siti Atikoh di Manado, Rabu (17/1/2024).
Selain itu, Atikoh menjawab keraguan masyarakat soal keberlanjutan program-program kerakyatan seperti bantuan sosial (bansos).
Atikoh menegaskan isu yang menyebut program tersebut akan dihapus jika Ganjar-Mahfud menang adalah hoaks dan tidak benar.
“Kemarin ada pertanyaan dari masyarakat, katanya kalau Ganjar-Mahfud jadi pemenang, nanti bansos, PKH (Program Keluarga Harapan), KIS (Kartu Indonesia Sehat) itu akan dihilangkan, itu hoaks. Itu hoaks informasi yang digunakan untuk menyesatkan kita semua,” ujar dia.
Atikoh memastikan, program kerakyatan dari pemerintah yang sudah berjalan akan lebih terintegrasi dengan program lainnya dan lebih optimal melalui KTP Sakti.
“Justru Ganjar-Mahfud akan terus meningkatkan program-program yang prorakyat. Akan mengoptimalkan tujuan penerima, seperti program untuk terkait pendidikan. Karena ini adalah kunci untuk meningkatkan SDM yang ada di masyarakat. Kunci untuk menanggulangi kemiskinan,” kata Atikoh.
Menurut Atikoh, dalam program sebelumnya, pemerintah menggunakan banyak kartu. Maka, Ganjar-Mahfud menyederhanakan birokrasi dan data yang ada lewat KTP Sakti. Dengan demikian, penyaluran program kerakyatan lebih mudah dan tepat sasaran. Masyarakat yang pantas menerima tapi tidak menerima bantuan, di era Ganjar-Mahfud akan memperoleh bantuan negara.
“Selama ini masyarakat banyak sekali yang mengeluh. Kok saya tidak mendapat bansos, yang petani tidak mendapat pupuk bersubsidi. Dengan adanya KTP Sakti, maka nanti datanya akan terintegrasi, dan itu akan membuat penyederhanaan dari penyalurannya karena cukup pakai KTP. Tidak usah pakai kartu-kartu lain tapi cukup 1 kartu, sehingga datanya akan mudah di-update,” jelas Atikoh.