HAMPIR GIGIT JARI !! Kemenangan itu hampir saja sirna karena ketidakjelian para pemain Garuda Muda.
Jakarta,Aktualid.net Pelatih Shin Tae-yong mengaku sangat marah kepada anak asuhnya saat itu.
Pasalnya, Indonesia sebenarnya berpeluang untuk menutup pertandingan lebih awal.
Kartu merah yang diterima Lee Young-jun pada menit ke-70 membuat Korea Selatan harus bermain dengan 10 pemain.
Keunggulan jumlah pemain ini seharusnya bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mencetak gol dan memperlebar keunggulan.
Namun, para pemain Indonesia justru terlena dan bermain santai.
Hal ini membuat Korea Selatan bisa menyamakan kedudukan di menit ke-84.
“Ketika kami unggul 2-1, pemain Korea diusir (kartu merah) dan saya sangat marah karena pemain kami tampak merasa puas,” ungkap Shin Tae-yong.
“Para pemain tidak memiliki pengalaman seperti itu, sehingga mereka tidak pandai menghadapinya,” lanjutnya.
Shin Tae-yong menyadari bahwa kurangnya pengalaman menjadi faktor yang harus dibenahi.
Dia menegaskan bahwa jam terbang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan para pemainnya.
“Bagian-bagian ini tidak bisa terbentuk dalam semalam, mereka diciptakan oleh pengalaman. Jadi pemain perlu berkembang lebih jauh,” tutur Shin Tae-yong.
Untungnya, Indonesia mampu menang dalam adu penalti dan melaju ke semifinal.
Kemenangan ini menjadi sejarah baru bagi sepak bola Indonesia.
Red